Olahraga Billiard sudah dimainkan sejak tahun 1500an. Pada masa-masa
awalnya, bola billiard dibuat dari bahan kayu dan juga tanah liat.
Hingga pada tahun 1600an, dimulailah penggunaan bahan gading sebagai
penggantinya karena bahan gading bersifat lebih kuat dan awet.
Penggunaan
bahan gading mengakibatkan perburuan gajah meningkat. Dari satu gading
bisa dihasilkan 3 sampai 4 bola billiar. Jadi, kita bisa membayangkan
tingginya perburuan gajah pada masa itu.
Penggunaan bahan gading berlangsung sampai tahun 1800an. Hingga suatu
ketika Phelan and Collender, salah satu produsen bola biliar terbesar di
amerika saat itu menawarkan insentif $10.000 bagi penemu bahan
pengganti gading.
Adalah kemudian John Wesley Hyatt yang kemudian menemukan bahan
celluloid (plastik) pada bulan April 1869. Celluloid dipakai sebagai
bahan pengganti karena memiliki sifat keras, mengkilap dan bisa dibentuk
dengan cetakan. Kemudian dimulailah produksi bola billiard dengan bahan
baru tersebut.
Meski angka perburuan gajah menurun karena gading mulai tidak
digunakan, celluloid sendiri memiliki sifat negatif, yaitu mudah
terbakar. Dalam 36 tahun masa produksinya, dilaporkan setidaknya ada 39
kasus kebakaran yang memakan 9 korban jiwa.
Namun kita boleh berterimakasih pada John Wesley Hyatt, karena
penggunaan celluloid inilah yang mengurangi angka perburuan gajah dan
mendorong penemuan bahan phenolic resin di kemudian hari...
Bola billiard yang kita mainkan di pool house sekarang ini umumnya terbuat dari bahan phenolic resin.
Kita pasti mengenal salah satu merk yang paling sering digunakan... Aramith.
Aramith merupakan merk produksi dari Saluc SA, sebuah perusahaan Belgia
yang berdiri tahun 1923, yang menyuplai bahan kimia untuk penyamakan
sintetik (salah satu material yang digunakan dalam hal ini adalah resin)
. Namun pasca Perang Dunia II, persaingan dengan perusahaan lain dan
menhilangnya industri di bidang ini membuat Saluc SA mulai melakukan
terobosan di bidang lain.
Dengan modal pengetahuan dan kemampuan mengolah phenolic resin, tahun
1950 Saluc memulai produksi bola billiar, bersaing dengan perusahaan
lainnya yang sudah lebih dulu ada. Berbagai inovasi dan penyempurnaan
yang dilakukan menjadikan perusahaan ini yang terbesar dalam bidangnya.
Kini 99% lebih produknya diekspor ke lebih dari 60 negara di seluruh
dunia.... [red/my]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar