Jumat, 15 Maret 2013

Sejarah Bola Biliar

Olahraga Billiard sudah dimainkan sejak tahun 1500an. Pada masa-masa awalnya, bola billiard dibuat dari bahan kayu dan juga tanah liat.
Hingga pada tahun 1600an, dimulailah penggunaan bahan gading sebagai penggantinya karena bahan gading bersifat lebih kuat dan awet.
Penggunaan bahan gading mengakibatkan perburuan gajah meningkat. Dari satu gading bisa dihasilkan 3 sampai 4 bola billiar. Jadi, kita bisa membayangkan tingginya perburuan gajah pada masa itu.
Penggunaan bahan gading berlangsung sampai tahun 1800an. Hingga suatu ketika Phelan and Collender, salah satu produsen bola biliar terbesar di amerika saat itu menawarkan insentif $10.000 bagi penemu bahan pengganti gading.
Adalah kemudian John Wesley Hyatt yang kemudian menemukan bahan celluloid (plastik) pada bulan April 1869. Celluloid dipakai sebagai bahan pengganti karena memiliki sifat keras, mengkilap dan bisa dibentuk dengan cetakan. Kemudian dimulailah produksi bola billiard dengan bahan baru tersebut.

Meski angka perburuan gajah menurun karena gading mulai tidak digunakan, celluloid sendiri memiliki sifat negatif, yaitu mudah terbakar. Dalam 36 tahun masa produksinya, dilaporkan setidaknya ada 39 kasus kebakaran yang memakan 9 korban jiwa.
Namun kita boleh berterimakasih pada John Wesley Hyatt, karena penggunaan celluloid inilah yang mengurangi angka perburuan gajah dan mendorong penemuan bahan phenolic resin di kemudian hari...
Bola billiard yang kita mainkan di pool house sekarang ini umumnya terbuat dari bahan phenolic resin.

Kita pasti mengenal salah satu merk yang paling sering digunakan... Aramith.

Aramith merupakan merk produksi dari Saluc SA, sebuah perusahaan Belgia yang berdiri tahun 1923, yang menyuplai bahan kimia untuk penyamakan sintetik (salah satu material yang digunakan dalam hal ini adalah resin) . Namun pasca Perang Dunia II, persaingan dengan perusahaan lain dan menhilangnya industri di bidang ini membuat Saluc SA mulai melakukan terobosan di bidang lain.
Dengan modal pengetahuan dan kemampuan mengolah phenolic resin, tahun 1950 Saluc memulai produksi bola billiar, bersaing dengan perusahaan lainnya yang sudah lebih dulu ada. Berbagai inovasi dan penyempurnaan yang dilakukan menjadikan perusahaan ini yang terbesar dalam bidangnya. Kini 99% lebih produknya diekspor ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia.... [red/my]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar